Assalamu'alaikum wr wb
Selamat hari ini, readers! Semoga hari ini menyenangkan ya
:) . Hari ini aku akan melanjutkan kesan pertamaku saat menikah, yaitu : TOLERANSI.
Ya,
saat aku menikah makin paham akan arti toleransi. Dalam KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) online,
Toleransi berarti : 1 sifat atau sikap toleran: dua kelompok yg berbeda kebudayaan itu saling berhubungan dng penuh --; 2 batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yg masih diperbolehkan; 3 penyimpangan yg masih dapat diterima dl pengukuran kerja;.
Kan sudah disebutkan di artikel sebelumnya aku dan suamiku sudah tinggal terpisah dari ortu kami sejak awal menikah. Di rumah baru ini, aku memiliki tetangga. Sebenarnya dulu juga di rumah ortuku aku juga ada tetangga, cuma kan beda perannya. Di rumah baru ini aku sebagai pemeran utama yaitu istri yang biasanya lebih banyak berinteraksi dengan tetangga karena lebih banyak diam di rumah.
Aku belajar mengaplikasikan
ilmu adab bertetangga yang aku pelajari dari ortuku sebelum menikah.
Bagaimana caranya bertetangga
dengan baik dan benar.
Menjaga ketertiban dan
kebersihan lingkungan sekitar.
Tidak terlalu ribut saat di
luar dan di dalam rumah, karena aku tinggal di komplek perumahan yang rumahnya
sali berdempetan, jadi cukup terdengar bila terlalu gaduh di dalam rumah.
Lebih memilih mengalah bila
ada salah paham atau masalah dengan tetangga lain, daripada mengakibatkan
masalah baru atau masalah yg berkelanjutan.
Dari bertetangga, aku baru
bisa belajar segitu dulu. Karena sejak 2 bulan kehamilanku, aku kembali ke
rumah ortuku karena suami sering pergi keluar kota untuk pekerjaannya. Dan mual
kehamilanku cukup mengkhawatirkan, jadi suami dan ortu menyarankan untuk tidak
tinggal sendiri.
Oh ya, Alhamdulillah jelang 1
bulan dari pernikahan kami, Allah mempercayai kami untuk memiliki anak dan
Alhamdulillah kandunganku saat ini sudah hampir menginjak minggu ke 23. Mohon
doanya untuk readers sekalian agar
aku, suami dan cabay (calon bayi) bisa selalu sehat, aamiin.
Toleransi yang kedua,
toleransi dengan pasangan. Dulu saat sebelum menikah, kalau aku dan suami ada
masalah, kita bisa saling mendiamkan satu sama lain dalam waktu berjam atau
harian, saking ngambeknya, hehehe... Untuk saat menikah, oh jangan pikir untuk
saling mendiamkan lebih dari 1 jam atau kau bisa gila dibuatnya. Ya,
diem-dieman dalam 1 rumah yg cuma berisi 2 orang yg saling membutuhkan satu
sama lain sangat sangat sangat tidak baik. Jadi keputusan yg paling tepat
adalah segeralah berbaikan! Lebih baik mengalah dan meminta maaf duluan
daripada gengsi dan nangis semalaman. Hehehehe...
Setelah minta maaf, biasanya
suasana akan cair kembali dan pikiran juga akan lebih tenang. Saat itulah kita
bisa membahas permasalahannya kembali dengan pasangan untuk mencari solusinya,
tentunya dengan pikiran yang lebih tenang kita bisa memilih bahasa yang lebih
santun dan keputusan yang lebih bijak. Tentu rumah tangga yang harmonis merupakan
dambaan semua orang, ya kan? ;)
Kesan pertama menikah yang
aku dapat dulu ya 2 itu, untuk yg lainnya merupakan kesan kedua ketiga keempat
dan seterusnya. Menikah merupakan babak baru dalam kehidupanku, jadi tak ada
hentinya aku mendapat kesan terbaru sampai menginjak hampir 6 bulan pernikahan
kami. Untuk kesan selanjutnya mungkin bisa dibahas di artikel yang akan datang,
atau bisa readers tanyakan di kolom
komentar yang insyaAllah aku jawab secepatnya.
Terima kasih atas perhatian
dan waktu readers untuk membaca
tulisanku ini. Semoga bermanfaat dan tentunya kalau ada kritik, saran, pertanyaan,
atau titip salam bisa di tulis di kolom komentar.
Have a nice day!
Wassalamu'alaikum wr wb
Ditunggu update selanjutnya din.. :)
BalasHapusInsyaAllah, doakan saja semoga makin semangat
Hapus:D