Rabu, 25 Juni 2014

,

Menikah [Part 2]

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat hari ini, readers! Semoga hari ini menyenangkan ya :) . Hari ini aku akan melanjutkan kesan pertamaku saat menikah, yaitu : TOLERANSI.

Ya, saat aku menikah makin paham akan arti toleransi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online,
Toleransi berarti : 1 sifat atau sikap toleran: dua kelompok yg berbeda kebudayaan itu saling berhubungan dng penuh --; 2 batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yg masih diperbolehkan; 3 penyimpangan yg masih dapat diterima dl pengukuran kerja;.

Kan sudah disebutkan di artikel sebelumnya aku dan suamiku sudah tinggal terpisah dari ortu kami sejak awal menikah. Di rumah baru ini, aku memiliki tetangga. Sebenarnya dulu juga di rumah ortuku aku juga ada tetangga, cuma kan beda perannya. Di rumah baru ini aku sebagai pemeran utama yaitu istri yang biasanya lebih banyak berinteraksi dengan tetangga karena lebih banyak diam di rumah.

Aku belajar mengaplikasikan ilmu adab bertetangga yang aku pelajari dari ortuku sebelum menikah.
Bagaimana caranya bertetangga dengan baik dan benar.
Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan sekitar.
Tidak terlalu ribut saat di luar dan di dalam rumah, karena aku tinggal di komplek perumahan yang rumahnya sali berdempetan, jadi cukup terdengar bila terlalu gaduh di dalam rumah.
Lebih memilih mengalah bila ada salah paham atau masalah dengan tetangga lain, daripada mengakibatkan masalah baru atau masalah yg berkelanjutan.
Dari bertetangga, aku baru bisa belajar segitu dulu. Karena sejak 2 bulan kehamilanku, aku kembali ke rumah ortuku karena suami sering pergi keluar kota untuk pekerjaannya. Dan mual kehamilanku cukup mengkhawatirkan, jadi suami dan ortu menyarankan untuk tidak tinggal sendiri.

Oh ya, Alhamdulillah jelang 1 bulan dari pernikahan kami, Allah mempercayai kami untuk memiliki anak dan Alhamdulillah kandunganku saat ini sudah hampir menginjak minggu ke 23. Mohon doanya untuk readers sekalian agar aku, suami dan cabay (calon bayi) bisa selalu sehat, aamiin.

Toleransi yang kedua, toleransi dengan pasangan. Dulu saat sebelum menikah, kalau aku dan suami ada masalah, kita bisa saling mendiamkan satu sama lain dalam waktu berjam atau harian, saking ngambeknya, hehehe... Untuk saat menikah, oh jangan pikir untuk saling mendiamkan lebih dari 1 jam atau kau bisa gila dibuatnya. Ya, diem-dieman dalam 1 rumah yg cuma berisi 2 orang yg saling membutuhkan satu sama lain sangat sangat sangat tidak baik. Jadi keputusan yg paling tepat adalah segeralah berbaikan! Lebih baik mengalah dan meminta maaf duluan daripada gengsi dan nangis semalaman. Hehehehe...

Setelah minta maaf, biasanya suasana akan cair kembali dan pikiran juga akan lebih tenang. Saat itulah kita bisa membahas permasalahannya kembali dengan pasangan untuk mencari solusinya, tentunya dengan pikiran yang lebih tenang kita bisa memilih bahasa yang lebih santun dan keputusan yang lebih bijak. Tentu rumah tangga yang harmonis merupakan dambaan semua orang, ya kan? ;)

Kesan pertama menikah yang aku dapat dulu ya 2 itu, untuk yg lainnya merupakan kesan kedua ketiga keempat dan seterusnya. Menikah merupakan babak baru dalam kehidupanku, jadi tak ada hentinya aku mendapat kesan terbaru sampai menginjak hampir 6 bulan pernikahan kami. Untuk kesan selanjutnya mungkin bisa dibahas di artikel yang akan datang, atau bisa readers tanyakan di kolom komentar yang insyaAllah aku jawab secepatnya.

Terima kasih atas perhatian dan waktu readers untuk membaca tulisanku ini. Semoga bermanfaat dan tentunya kalau ada kritik, saran, pertanyaan, atau titip salam bisa di tulis di kolom komentar.

Have a nice day!

Wassalamu'alaikum wr wb

2 komentar:

Untuk komentarnya bisa diisi disini, terima kasih telah mengunjungi blog saya ^-^