Sabtu, 31 Juli 2021

, , , , , , , ,

Seberapa Kuat Kami Mencegah?

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah mempelajari gaya hidup minim sampah secara otodidak via browsing selama kurang lebih 6 bulan, akhirnya saya mantap mendaftarkan diri ke kelas belajarzerowaste_id di bulan Mei 2021. Disini kami diberikan ilmu dan games tentang pengelolaan sisa konsumsi, dari mencegah, mengolah dan memilahnya selama kurang lebih 3 bulan dari bulan Juli 2021 ini. Sudah masuk ke minggu ketiga, kamipun diberi games untuk menceritakan seberapa kuatnya kami mencegah sisa konsumsi yang hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Alhamdulillah, Allah memberikan saya kemudahan dalam memulai perjalanan minim sampah ini. Sejak kecil, saya dibiasakan untuk membawa wadah dari rumah jika ingin membeli sesuatu di penjual yang dekat dengan rumah. Seperti saat membeli bubur untuk sarapan, ibu saya selalu membawakan wadah makan untuk membungkus bubur tersebut. Atau ketika kami keluar rumah, ibu juga hampir selalu membekali air minum di botol guna ulang dari rumah. Kebiasaan ini pun terus melekat sampai saya berumah tangga, teringat ketika saya kuliah dan kerja, saya satu-satunya yang selalu membawa tempat makan dan minum sendiri. Alhamdulillah, setelahnya banyak teman yang ikut membawa bekal dari rumah jadi saya merasa tidak sendirian.

Isi tasku

Selain botol minum dan tempat makan sendiri, tas kain pun menjadi 'teman' perjalanan saat keluar rumah. Sejak ada peraturan pemerintah untuk berbelanja tanpa kantong plastik beberapa tahun lalu, saya pun ikut menaati walaupun tidak rutin. Alhamdulillah, sejak rutin mencari ilmu tentang zerowaste, tas kain hampir tidak pernah lupa saya bawa jika saya harus keluar rumah. Begitu juga sapu tangan kain, sebagai pengganti tissue, hampir selalu ada di tas saya. Perjalanan minim sampah saya masih panjang dan belum sempurna, masih ada penggunaan barang-barang sekali pakai. Tapi kalau tidak memulai dari sekarang, kapan lagi?

Sebagai ibu rumah tangga dengan 2 anak kecil, berbelanja dan jajan terencana adalah hal yang harus konsisten dilakukan untuk menghindari banyaknya sisa konsumsi yang dikirim ke TPA. Peralatan berbelanja saya kebanyakan adalah barang yang sudah ada dirumah. Kita bisa memanfaatkan barang yang sudah ada, tak apa jika tidak terlihat esthetic dan indah, yang paling penting adalah konsep awal kita berminim sampah. Memanfaatkan barang sampai semaksimal mungkin. 

Sebelum berbelanja pastikan kita mempunyai daftar belanja, agar bisa mempersiapkan wadah apa saja yang harus dibawa dan menghindari sisa konsumsi yang hanya berakhir di TPA, seperti plastik kemasan dan sisa bahan makanan yang berlebihan. Oh iya, jangan lupa juga untuk berbelanja di penjual yang jualannya belum/sebagian besar tidak dikemas plastik. Bisa dijadwalkan 1-2 hari sebelum berbelanja untuk keliling sekitar rumah kamu buat tahu info penjual tersebut.

Untuk jajanan anak, tidak bisa dipungkiri ini salah satu hal yang tersulit untuk dicegah. Salah satu pencegahannya, saya sering bercerita tentang keadaan alam saat ini, memberikan tontonan dan gambar tentang pencemaran lingkungan kepada anak-anak. Mereka sangat senang dengan binatang, jadi saya lebih banyak bercerita tentang dampak pencemaran lingkungan terhadap binatang kepada mereka. Juga saat saya memilah sampah dan merawat tanaman, mereka hampir selalu saya libatkan (walaupun prosesnya menjadi saaaaangat lama 🙈), Alhamdulillah mereka lebih sering menerima saat saya melarang membeli jajanan kemasan sekali pakai atau saya ganti ke jajanan dengan kemasan yang bisa di daur-ulang. Terkadang kami pun memasak camilan bersama, jadi anak-anak lebih memilih untuk tidak jajan dan memakan camilan rumah.

Sebagian kreasi camilan kami dirumah

Siapa yang suka mie instant? Mie instant minim sampah buatan kami 😉


Semua yang kami lakukan semata-semata atas izin Allah, terlihat sudah banyak yang kami lakukan tapi ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan guru-guru panutan saya dalam berminim sampah (Mba Dini @dkwardhani, Teh Siska @zerowasteadventure, dll). Strong why saya dalam berminim sampah adalah agar nanti ketika hari perhitungan di akhirat, saya bisa mempertanggungjawabkan segala barang yang saya gunakan dan anak keturunan saya bisa hidup dengan bumi yang lebih baik di masa depan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memudahkan kita untuk istiqomah dijalan yang Ia ridhoi. Aamiin... 

Continue reading Seberapa Kuat Kami Mencegah?