Jumat, 25 Maret 2016

, ,

Aku Merindukan nya

Saat lewat Jalan Gunung Batu - Pasteur - Pasopati - Gasibu, rasa itu ada. Rasa rindu, yang biasanya 5 hari dalam seminggu tiap pagi jalan itu aku lewati menuju tempat kerjaku dulu. 
Ya, aku merindukannya.
  
Saat lewat Jalan Gasibu - Dago - Purnawarman, rasa itu ada. Rasa rindu, yang biasanya tiap sore aku lewati 5 hari  dalam seminggu menuju tempat kuliahku. Pun begitu dengan jalan pulangku dari kampus ke rumah, tiap malam pulang kuliah aku melewatinya. 

Ya, aku merindukan nya. 

Saat melihat kegiatan teman-teman di media sosial dengan pekerjaannya, rasa itu ada. Rasa rindu, yang biasanya aku lembur dan begadang mengejar deadline pekerjaan, sampai badan mengembang tak menentu akibat kurang tidur, banyak makan dan kurang gerak, nongkrong selalu di depan laptop. 

Ya, aku merindukan nya. 

Saat melihat kegiatan teman-teman yang masih kuliah, sibuk berkutat dengan tugas-tugasnya, rasa itu ada. Rasa rindu, ketika mencuri-curi waktu mengerjakan tugas kuliah di kantor, sambil mengerjakan tugas kantor dan tak jarang meminta bantuan dengan rekan-rekan kerja. 

Ya, aku merindukan nya.
Saat melihat foto-foto kegiatan dengan rekan-rekan kerja dulu, dari kegiatan kerja di kantor hingga acara gathering, rasa itu ada. Rasa rindu, bersosialisasi dengan orang-orang yang memiliki kebutuhan hidup dari pekerjaan yang sama, hingga melepas penat pekerjaan dengan hobi kami yang sama. 

Ya, aku merindukan nya. 

Sekarang kegiatan ku jadi ibu rumah tangga. Hampir seluruh waktunya dilakukan di rumah, bersama anak, jarang berbincang lagi tentang hobi yg sama, tugas yang sama, beban pekerjaan yang sama dengan orang-orang yang memiliki minat dan kebutuhan yang sama. Kadang bosan, kadang terasa berat, kadang ingin kembali ke masa itu.


Bisa saja aku menitipkan anakku pada orang tua atau pengasuh. Bisa saja aku terus melakukan minat dan keinginanku, menitipkan pengasuhan dan pendidikan anak pada orang lain. Bisa saja aku terus menjalani hidup yang telah aku jalani dan bertemu anakku saat aku selesai dengan "kehidupanku". 


Tapi tak ada kewajiban ku untuk meninggalkannya. Tidak ada keharusan ku untuk menitipkannya. Tidak ada yang menyuruhku untuk terus menjalani "kehidupan" ku yang dulu. Yang paling penting, tidak ada rasa "enak" untuk meninggalkan atau menitipkannya. Aku punya kehidupan baru sekarang. Seorang ibu dari seorang anak. 


Aku tau, masa-masa sekarang dengan anak tidak akan terulang. Perkembangan, tingkah laku, celotehan dan seluruh yang ada dihidupnya tidak akan terulang. Aku tak bisa bila harus menjadi pendengar atau penonton ulangan perkembangan pertama nya. Dan aku tak mau melewatkan itu semua. 

Walau kadang bosan, kadang berat, kadang ingin kembali, tapi masa ini akan aku rindukan di masa yang akan datang. Sama seperti sekarang ini, aku merindukan masa itu yang kadang buat aku bosan, merasa berat, dan ingin beristirahat dari kegiatanku di masa itu. 

Jadi aku juga akan merindukan masa ini. Aku tak ingin mengingat masa-masaku dengan anak dengan penyesalan karena tidak bersamanya. Hingga aku tetap tersenyum saat mengingat masa-masa ku dengan anak ku di masa datang dan berkata "Ya, aku merindukan nya" :)

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk komentarnya bisa diisi disini, terima kasih telah mengunjungi blog saya ^-^