Selasa, 12 November 2013

, ,

Andina dan PKL (Pedagang Kaki Lima)

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat hari ini buat yang baca :)
Oh ya sekarang aku mau ngasih liat karanganku dalam rangka tugas membuat karangan wacana di matkul Tata Tulis Karya Ilmiah. Karena tugas, jadi bahasanya baku, kan gak enak sama dosennya kalo bahasanya G40L getoch,,, ^0^
Aku mengangkat topik PKL yang berarti Pedagang Kaki Lima, bukan Pipi Kuning Langsat yah. Ok, have a nice read! :)


Saya dan PKL


PKL, pertama kali disebutkan kata itu oleh dosen, yang pertama kali terlintas di pikiran saya adalah Praktek Kerja Lapangan. Kenapa? Karena dulu saat saya masih bersekolah di SMK, kepanjangan dari kata PKL adalah Praktek Kerja Lapangan yang harus saya dan teman-teman sekolah jalani saat tahun akhir kami bersekolah sebagai salah satu syarat kelulusan. Tapi, mari kita lupakan PKL yang ada di pikiran saya karena bahasan PKL kali ini adalah Pedagang Kaki Lima.


Pedagang kaki lima atau sering disebut dengan PKL, mungkin banyak yang bertanya (termasuk saya) kenapa para pedagang itu disebut sebagai pedagang kaki lima, padahal para pedagang itu hanya memiliki dua kaki pada tubuhnya? Apakah pedagang-pedagang tersebut merupakan mutan hasil eksperimen sebuah laboratorium yang menambah tiga kaki pada tubuhnya? Atau, sekelompok monster berkaki lima yang berdagang di pinggir jalan? Sepertinya bukan, karena dari pengamatan saya sampai saat ini para pedagang itu masih berwujud manusia dan memiliki dua kaki seperti manusia pada umumnya. Jadi, saya kembali mengajak pembaca untuk melupakan pendapat-pendapat konyol di atas.

Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan demikian karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak (yang sebenarnya adalah tiga roda atau dua roda dan satu kaki). Saat ini istilah PKL juga digunakan untuk pedagang di jalanan pada umumnya.

Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial Belanda. Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalanan kaki. Lebar ruas untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter.

Sekian puluh tahun setelah itu, saat Indonesia sudah merdeka, ruas jalan untuk pejalan kaki banyak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Dahulu namanya adalah pedagang emperan jalan, sekarang menjadi pedagang kaki lima. Padahal jika merunut sejarahnya, seharusnya namanya adalah pedagang lima kaki.

Di beberapa tempat, pedagang kaki lima dipermasalahkan karena mengganggu ketertiban lingkungan. Antara lain, mengganggu para pengendara kendaraan bermotor dan para pejalan kaki  yang menggunakan trotoar. Selain itu, ada PKL yang menggunakan sungai dan saluran air terdekat untuk membuang sampah dan air cuci. Sampah dan air sabun dapat lebih merusak sungai yang ada dengan mematikan ikan dan menyebabkan eutrofikasi (masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat, khususnya dalam ekosistem air tawar).

Tetapi PKL kerap menyediakan makanan atau barang lain dengan harga yang lebih, bahkan sangat, murah daripada membeli di toko. Modal dan biaya yang dibutuhkan kecil, sehingga kerap mengundang pedagang yang hendak memulai bisnis. Dengan modal yang kecil atau orang kalangan ekonomi lemah yang biasanya mendirikan bisnisnya di sekitar rumah mereka.

Jadi walaupun para PKL ini menggangu arus lalu lintas terdapat pula sisi positifnya, yaitu menyediakan barang-barang yang lebih murah dari pedagang di toko. Untuk sisi positif dari kedua hal tersebut, sebaiknya pemerintah daerah setempat memberi tempat/kawasan tersendiri bagi para PKL yang letaknya dekat dengan jalan tanpa dipungut biaya sewa kawasan. Alasan sebenarnya dari munculnya para PKL karena mereka tidak perlu memberikan biaya sewa tempat seperti yang diterapkan pada kawasan pertokoan. Maka dari itu, mari tertibkan para PKL agar menciptakan kenyamanan dalam berkendara dan berbelanja.

1 komentar:

Untuk komentarnya bisa diisi disini, terima kasih telah mengunjungi blog saya ^-^