Sabtu, 26 Agustus 2023

, ,

Ketika anak sakit...

 


Bismillahirrahmanirrahim

Ketika anak sakit, tetap tenang sambil berusaha mengabarkan pasangan yang bekerja jauh dari keluarga. Mencari solusi terbaik dengan kepala dingin & hati yang tenang. Berusaha cari solusi yang bisa dilakukan di rumah dulu. Alhamdulillah, dengan teknologi semua dimudahkan tapi tetap harus selektif dengan informasi yang didapat.

Continue reading Ketika anak sakit...

Jumat, 22 Oktober 2021

Dilema Rekening Bank

Bismillahirrahmanirrahim

Di era digital ini, punya rekening di bank tuh salah satu hal yang penting banget. Apalagi di masa pandemi kaya gini, masih khawatir juga kan ya buat belanja secara luring apalagi masih ada pembatasan buat anak dibawah 12 tahun untuk tidak memasuki area pusat perbelanjaan. Jadi belanja daring dengan transaksi via perbankan emang hal yang penting banget.

Pernah sekali kami sekeluarga ke Lotte Grosir yang di Padalarang, Bandung Barat buat belanja bulanan di awal bulan Oktober ini. Ternyata anak-anak gak boleh masuk, masa iya aku biarin Shifra (7 tahun) dan Yazid (3.5 tahun) diluar sedangkan suami gak berkenan buat belanja sendiri. Akhirnya kami pun batal berbelanja dan memilih belanja di warung sekitar rumah. Kenapa pilih ke Lotte Grosir diawal? Karena aku setelah belajar hidup minim sampah, lebih memilih berbelanja dalam kemasan besar sedangkan di warung sekitar rumah belum ada pilihan toko grosir. Kalau kami berbelanja ke pasar, protokol kesehatan disana tau sendiri lah, masih amburadul. Apalagi aku kalau belanja pasti bawa anak-anak, maka dari itu kami lebih memilih ke supermarket.

Kembali ke masalah memilih bank, aku udah berpengalaman memiliki akun beberapa bank. Awalnya punya rekening BRI pas masih SMK dulu, buat tabungan uang jajan. BRI jaman dulu tuh pelayanannya gak enak banget, dari satpam, costumer service ampe tellernya pun judes semua. Akhirnya gak dilanjut lagi nabung disana. Kalau sekarang mayoritas pegawai bank udah pada ramah-ramah. Dulu yang jadi panutan tuh staff BCA, responnya cepet dan semua staffnya ramah juga gedungnya yang paling waw dibandingkan bank lain. Terus pas kerja sampai punya anak 1, punya rekening bank Muamalat. Pelayanannya ramah dan gak begitu banyak antrian, cuma ya karena peminatnya gak sebanyak bank lain, ATM nya beneran terbatas. Akhirnya sekarang cuma suami aja yang masih pake rekening muamalat. Terus buka rekening di bank Mandiri Syariah pas masih kerja dan belum nikah, buat misahin mana rekening buat nyimpen uang dan rekening buat transaksi. Ternyata pelayanan dan fasilitas nya gak cocok buat aku. CS yang aku temui kurang ramah juga teledor dan fasilitas I-banking nya yang sering gangguan, jadi alasan buat rekeningnya pun aku tutup.

Kalau bank Mandiri dan bank BNI sampai sekarang aku masih pakai rekeningnya, cuma karena udah belajar muamalah syar'i sama Ustadz Erwandi Tarmizi di kelas POMM, jadi 2 rekening itu cuma dipake buat transaksi belanja sehari-hari aja dan gak ada uang yang mengendap disana. Dengan maksud hati biar lebih aman dan nyaman ke hati dan keyakinan, mau buka rekening di bank syariah dan yang 2 rekening di bank konvensional itu mau ditutup aja. Karena ATM bank Muamalat gak ada yang deket rumah, jadi pilihannya ke BNI Syariah. Review dari temen dan saudara pun oke, gak ada biaya admin dan bunga, jadi di rekening beneran cuma nyimpen uang kita aja. Qadarullah pas udah niatan mau buka rekening di BNI Syariah, ternyata semua bank BUMN syariah bergabung dan jadi Bank Syariah Indonesia yang ngambil sistem dari bank Mandiri Syariah.

Akhirnya 2 bulan yang lalu aku pun buka rekening di BSI dan karena aku pernah punya rekening di bank Mandiri Syariah, sama CS nya data lama aku pun diaktifkan lagi. Dan lucunya, padahal aku udah kasih KTP dan ngisi data diri terbaru aku, tapi yang dimasukin sama CS nya tetep data lama aku yang belum nikah. Pas mau pakai ATM nya, yang saat aku buka rekening masih pake kartu mandiri syariah dan gak ada GPN nya, ternyata kartunya udah gak bisa dipake lagi. Karena udah ada kebijakan baru buat pake kartu yang ada akses GPN nya dan gak ada pemberitahuan apapun ke aku. Yang paling mengganggu adalah fasilitas aplikasi mobile banking BSI. Hampir setiap ganti menu harus masukin PIN dulu, padahal di aplikasi mobile banking bank lain, PIN dimasukin pas cuma mau transaksi aja.

Emang paling bener transaksi tunai aja lah, barang dan uang langsung diterima kedua belah pihak. Jadi statusnya sama-sama jelas. Tapi ya mau gimana lagi, sekarang apapun bayarnya pake transaksi daring. Dari isi pulsa, belanja sampai bayar sekolah anakpun pakai transaksi daring. Jadi ya mau gimana lagi ya kan?

Batujajar, 16 Rabiul Awal 1443H.
Continue reading Dilema Rekening Bank

Jumat, 08 Oktober 2021

, ,

Belajar Zerowaste 2021

Bismillahirrahmanirrahim

Tak terasa sudah dipenghujung kelas @belajarzerowaste_id/ BZW, udah banyak pelajaran dan cerita yang dibagikan oleh teman-teman fasilitator dan sesama siswa. Alhamdulillah, menyenangkan sekali gabung di kelas ini. Udah mah dapet ilmu gratis dan teman-teman yang saling menyemangati dalam berminim sampah, sayapun merasa memiliki keluarga baru. Berminim sampah itu bukan sebuah perlombaan, tetapi perjalanan hidup yang harus dilalui. Kadang semangat naik-turun, jadi butuh banget temen-temen seperjuangan biar perjalanannya terasa lebih ringan dan menyenangkan.

Kesannya selama di kelas BZW, Alhamdulillah sungguh menyenangkan. Kakak-kakak fasilitator nya ramah dan helpful banget. Ilmunya udah pasti bermanfaat semua, para siswa tinggal praktek aja dan ilmu yang dikasihpun bener-bener dari dasar, kalaupun kami mau melangkah ke level selanjutnya, kakak-kakak fasilitator siap membimbing. Para narasumber yang dihadirkan pun gak sembarangan, beneran ahli dibidangnya. Jadi Insyaa Allah ilmu yang didapatkan beneran sesuai dengan keadaan nyata di lapangan. Teman-teman sesama siswa juga seru sekali, buat yang udah mulai berminim sampah duluan, dengan senang hati berbagi ilmunya. Jadi kami beneran maju barengan, diusahakan gak ada yang ketinggalan. Love banget๐Ÿ’•

Semoga kedepannya bisa istiqomah mengamalkan semua ilmu dari kelas BZW. Terus semangat buat lebih bertanggung jawab dengan sisa konsumsi diri sendiri. Semoga kelas BZW bisa terus berlanjut, jadi tiap tahun bisa memberikan bimbingan buat temen-temen lain untuk mulai berkehidupan minim sampah. Semoga Allah mudahkan ya. Aamiin.

Rencana saya kedepannya yang pasti terus berusaha untuk meniatkan perjalan minim sampah ini karena Allah Ta'ala, biar bisa istiqomah dan lebih berkah. Terus pengennya sih bisa ngajakin semua anggota keluarga buat ikut minim sampah juga. Terus, ngajakin tetangga sekitar rumah buat sama-sama milah sampah, jadi kalau mau setor ke bank sampah bisa barengan gitu. Sama punya rencana buat mulai lagi jualan busana muslim sama suami, si kemasannya diusahakan kita buat seminimal mungkin sampah yang dihasilkan. Semoga Allah memudahkan niat dan usaha baik kita. Aamiin. 

 #games12bzw #belajarzerowaste #kelasbelajarzerowaste2021 #kelasbzw2021 #bzwbatch10

Continue reading Belajar Zerowaste 2021

Sabtu, 31 Juli 2021

, , , , , , , ,

Seberapa Kuat Kami Mencegah?

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah mempelajari gaya hidup minim sampah secara otodidak via browsing selama kurang lebih 6 bulan, akhirnya saya mantap mendaftarkan diri ke kelas belajarzerowaste_id di bulan Mei 2021. Disini kami diberikan ilmu dan games tentang pengelolaan sisa konsumsi, dari mencegah, mengolah dan memilahnya selama kurang lebih 3 bulan dari bulan Juli 2021 ini. Sudah masuk ke minggu ketiga, kamipun diberi games untuk menceritakan seberapa kuatnya kami mencegah sisa konsumsi yang hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Alhamdulillah, Allah memberikan saya kemudahan dalam memulai perjalanan minim sampah ini. Sejak kecil, saya dibiasakan untuk membawa wadah dari rumah jika ingin membeli sesuatu di penjual yang dekat dengan rumah. Seperti saat membeli bubur untuk sarapan, ibu saya selalu membawakan wadah makan untuk membungkus bubur tersebut. Atau ketika kami keluar rumah, ibu juga hampir selalu membekali air minum di botol guna ulang dari rumah. Kebiasaan ini pun terus melekat sampai saya berumah tangga, teringat ketika saya kuliah dan kerja, saya satu-satunya yang selalu membawa tempat makan dan minum sendiri. Alhamdulillah, setelahnya banyak teman yang ikut membawa bekal dari rumah jadi saya merasa tidak sendirian.

Isi tasku

Selain botol minum dan tempat makan sendiri, tas kain pun menjadi 'teman' perjalanan saat keluar rumah. Sejak ada peraturan pemerintah untuk berbelanja tanpa kantong plastik beberapa tahun lalu, saya pun ikut menaati walaupun tidak rutin. Alhamdulillah, sejak rutin mencari ilmu tentang zerowaste, tas kain hampir tidak pernah lupa saya bawa jika saya harus keluar rumah. Begitu juga sapu tangan kain, sebagai pengganti tissue, hampir selalu ada di tas saya. Perjalanan minim sampah saya masih panjang dan belum sempurna, masih ada penggunaan barang-barang sekali pakai. Tapi kalau tidak memulai dari sekarang, kapan lagi?

Sebagai ibu rumah tangga dengan 2 anak kecil, berbelanja dan jajan terencana adalah hal yang harus konsisten dilakukan untuk menghindari banyaknya sisa konsumsi yang dikirim ke TPA. Peralatan berbelanja saya kebanyakan adalah barang yang sudah ada dirumah. Kita bisa memanfaatkan barang yang sudah ada, tak apa jika tidak terlihat esthetic dan indah, yang paling penting adalah konsep awal kita berminim sampah. Memanfaatkan barang sampai semaksimal mungkin. 

Sebelum berbelanja pastikan kita mempunyai daftar belanja, agar bisa mempersiapkan wadah apa saja yang harus dibawa dan menghindari sisa konsumsi yang hanya berakhir di TPA, seperti plastik kemasan dan sisa bahan makanan yang berlebihan. Oh iya, jangan lupa juga untuk berbelanja di penjual yang jualannya belum/sebagian besar tidak dikemas plastik. Bisa dijadwalkan 1-2 hari sebelum berbelanja untuk keliling sekitar rumah kamu buat tahu info penjual tersebut.

Untuk jajanan anak, tidak bisa dipungkiri ini salah satu hal yang tersulit untuk dicegah. Salah satu pencegahannya, saya sering bercerita tentang keadaan alam saat ini, memberikan tontonan dan gambar tentang pencemaran lingkungan kepada anak-anak. Mereka sangat senang dengan binatang, jadi saya lebih banyak bercerita tentang dampak pencemaran lingkungan terhadap binatang kepada mereka. Juga saat saya memilah sampah dan merawat tanaman, mereka hampir selalu saya libatkan (walaupun prosesnya menjadi saaaaangat lama ๐Ÿ™ˆ), Alhamdulillah mereka lebih sering menerima saat saya melarang membeli jajanan kemasan sekali pakai atau saya ganti ke jajanan dengan kemasan yang bisa di daur-ulang. Terkadang kami pun memasak camilan bersama, jadi anak-anak lebih memilih untuk tidak jajan dan memakan camilan rumah.

Sebagian kreasi camilan kami dirumah

Siapa yang suka mie instant? Mie instant minim sampah buatan kami ๐Ÿ˜‰


Semua yang kami lakukan semata-semata atas izin Allah, terlihat sudah banyak yang kami lakukan tapi ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan guru-guru panutan saya dalam berminim sampah (Mba Dini @dkwardhani, Teh Siska @zerowasteadventure, dll). Strong why saya dalam berminim sampah adalah agar nanti ketika hari perhitungan di akhirat, saya bisa mempertanggungjawabkan segala barang yang saya gunakan dan anak keturunan saya bisa hidup dengan bumi yang lebih baik di masa depan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memudahkan kita untuk istiqomah dijalan yang Ia ridhoi. Aamiin... 

Continue reading Seberapa Kuat Kami Mencegah?

Minggu, 07 Februari 2021

, , ,

No Deodorant Pabrikan, Hilang Bau Badan

Bismillah
Ada yang punya masalah bau badan gak? Emak Shifra kalau udah kelamaan di dapur suka jadi gak puguh (red. jelas) bau badannya. Antara aroma bumbu, aroma minyak, & tentu saja aroma keringat yang mengucur. Pasti nya mah udah gak sesedap aroma masakannya deh hehehe

Sebelumnya emak shifra mengandalkan produk deodorant pabrikan buat menghilangkan bau badan gak sedap, tapi ternyata gak seampuh kata iklan. Kalau udah wara-wiri sekeliling rumah & kesibukan tugas domestik, ditambah masak sampe lebih dari 1 jam, ya bau aja mah bau weh. Dan karena sudah bertekad juga buat #minimsampah di rumah, wadah bekas deodorant nya emang jadi PR tersendiri buat ngebuangnya.

nyongkel bolanya susah (pinjem punya ibu, buat poto heheh)

Setiap benda yg mau kita daur ulang, sebaiknya memang dalam keadaan bersih, kering & tidak bercampur dengan bahan lain. Agar benda tersebut bisa didaur ulang dengan maksimal. Jadi, selain ngelepasin label produknya, sisa isinya pun harus dikeluarkan secara sempurna. Udah nyoba buka wadah deodorant itu, tapi ternyata susah. Harus dicongkelin yang berakhir dengan rusaknya si wadah.

Alhamdulillah, akhirnya dapet alternatif pengganti deodorant pabrikan, yaitu pake batu tawas. Belinya di @bumijo.id, tanpa kemasan, cuma dibungkus kertas koran. Sebenarnya bisa beli di toko lain yang sekalian sama wadahnya, karena emak shifra punya wadah kain yang gak kepake bisa dipake buat wadah batu tawas, jadi cuma beli batu tawas aja. Irit & memanfaatkan yang ada.

batu tawas & wadah kain

batu tawas & wadah pakai ulang (@demibumi.shop)

Aman gak sih pake batu tawas? Insyaa Allah aman ya. Bisa dicek di artikel sehatq.com ini. Setelah hampir 2 bulan pakai, emak shifra gak ada keluhan apapun. Saat masih pake deodorant pabrikan, kalau sehari gak pake atau pas lagi berkegiatan yang menghasilkan keringat banyak, bau gak sedap tetep muncul. Nah, pas pake batu tawas, biidznillah, bau gak sedap gak muncul lagi walau dipakenya gak serajin pas pake deodorant pabrikan.

Keunggulan pake batu tawas sebagai pengganti deodorant pabrikan :

1. Bau badan hilang. Batu tawas gak punya aroma apapun, jadi pas dipake gak jadi wangi. Saat kita berkeringat banyak, gak ada aroma atau bau apapun dari ketiak.

2. Awet dan irit. Bentukannya sebagai batu dan pemakaian yg dioles-oles sebentar di kulit yang lembab, gak bikin dia cepet abis. Jadi kita gak perlu sering beli deodorant.

3. Minim sampah. Kalau beli deodorant pabrikan, hampir tiap bulan beli & menghasilkan sampah dari wadahnya. Kalau batu tawas, kita bisa bungkus pake kertas yang lebih mudah didaur ulang atau beli sekalian sama wadahnya yang bisa kita pakai ulang untuk wadah lain atau wadah batu tawas yang baru. 


Semoga bermanfaat artikelnya & jika ada kesalahan dalam penulisan, mohon ditulis di kolom komentar ya.

Barakallahu fiikum. 

Continue reading No Deodorant Pabrikan, Hilang Bau Badan